• LAINYA

TAFSIR-QURAN.COM–Indonesia akan mendapat hadiah Alquran sulaman tangan asli buatan pengrajin kain Muslim asal China, Aisha Li. Alquran ini siap diberikan dalam perhelatan Nuzulul Quran bulan Ramadan ini.
Ide pembuatan Alquran sulaman tangan ini datang dari Tan Sri Lee Kim Yew, Chairman Cheng Ho Multi Culture Education Trust Malaysia.

“Sebuah peristiwa bersejarah seorang sahabat saya Tan Sri Lee Kim Yew, seorang pengusaha warga negara Malaysia menganut Konghucu yang taat tapi tertarik pada Islam, diam-diam dia meminta ke Aisha Li dan grupnya untuk menyulam ayat suci Alquran, selama dua tahun lebih baru dapat diselesaikan,” kata Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin, saat jumpa pers di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta Pusat, Senin (4/6/2018).

Baca juga: QS. Maryam [19]: Ayat 96; Syarat Menjadi Manusia Rahmatan Lil Alamin
Baca juga: QS. Al-Anbiya’ [21]: Ayat 105; Masa Depan Dunia Dan Pelaku Sejarah Masyarakat
Baca juga: QS. Al Imran [3]: Ayat 169; Jihad Dan Syahid, Dua Ajaran Unik Dan Istimewa
Baca juga: QS. Al-Mursalat [77]: Ayat 15; Dari Membohongi Diri Sendiri Sampai Membohongi Allah

Din menjelaskan, Alquran model sulam adalah yang pertama dan baru satu-satunya di dunia. Ukuran kain sulam setiap juz 1.700 cm x 50 cm.

“Jadi saya bilang kenapa tidak disampaikan (diberikan) lewat Presiden Republik Indonesia yang punya populasi Muslim terbesar di dunia, akhirnya sepakat didatangkan dengan pesawat khusus, pesawat mewah dengan 20 rombongan sebagian,” terang dia.

Menurut sang inisiator, Tan Sri Lee, ide membuat Alquran sulam tangan berangkat dari ilmu yang terkandung di dalamnya. Bagi Tan, Alquran menjadi seperti meditasi tersendiri bagi jiwa dan rohani.
“Alquran seperi obat dan vitamin rohani dan kekuatan spiritual bagi saya,” kata Tan dalam kesempatan yang sama.”

Baca Juga :  Etika dan Seni Marah (3): Relasi Kekuasaan antara Orang Kuat dan Orang Lemah

Dalam hal ini, Din menegaskan, hal yang dilakukan ini sebagai tugas dan tanggung jawab sebagai perwakilan kantor utusan khusus presiden. Din menjawab, hal ini merupakan keberhasilan dalam menjalin hubungan baik antara Islam dan Konghucu.

“Jadi saya pesankan agar mushab Alquran sulaman ini bisa ditaruh di tempat yang terhormat sehingga bisa dibaca umat. Jadi kami serahkan ke Menteri Agama, jangan disimpan, tapi bisa dipajang dan dibaca karena ini mengandung pesan kuat, ” Din menegaskan.[liputan6.com]

Share Page

Close