• LAINYA

TAFSIR-QURAN.COM–Dalam Ulumul Quran dan buku-buku tafsir, tidak jarang kita menjumpai istilah sabab al-nuzul atau asbab al-nuzul, yakni sebab turunnya ayat. Fakta sejarah penurunan Al-Quran memastikan bahwa ada sejumlah ayat yang turun karena peristiwa tertentu. Namun di samping itu, kita juga memenui istilah sya‘n al-nuzul. Lantas, apa perbedaan antara dua istilah ini?

Sebagian mufasir tidak tegas atau kurang teliti membedakan antara sabab al-nuzul dan sya‘n al-nuzul, sehingga mereka menyebut setiap peristiwa yang menyebabkan turunnya suatu atau sejumlah ayat, adakalanya, sebagai sabab al-nuzul (sebab turun) dan, adakalanya, sebagai sya‘n al-nuzul (relasi turun). Padahal, dua istilah ini memiliki pengertian yang berbeda.

Baca juga: Takwil: Makna Dan Bedanya Dengan Tafsir
Baca juga: Tafsir Tematik (1): Distingsi Dan Signifikansinya Dengan Tafsir Parsial
Baca juga: Analisis Komputer: Mana Yang Lebih Memuat Kekerasan: Alquran Atau Bible?

Secara singkat, sya’n al-nuzul lebih umum daripada sabab al-nuzul. Setiap kali ayat turun sehubungan dengan seseorang atau suatu peristiwa, entah di masa lampau, sekarang ataupun yang akan datang, atau berkenaan dengan penetapan suatu hukum, maka hal-hal ini disebut sebagai sya’n al-nuzul atau relasi turun. Misalnya, ada suatu ayat yang turun berkaitan dengan kemaksuman para nabi atau kemaksuman para malaikat; semua objek-objek yang dibicarakan ayat itu adalah sya‘n al-nuzul.

Akan halnya sabab al-nuzul yaitu suatu peristiwa yang disusul oleh turunnya suatu atau beberapa ayat. Dengan kata lain, peristiwa itu merupakan faktor yang menyebabkan diturunkannya ayat. Oleh karena itu, sebab turunnya ayat lebih khusus daripada relasi turunnya ayat. (Muhammad Hadi Marifat, Al-Tamhīd, jld. 1, hlm. 253).

Share Page

Close