• LAINYA

KALAM-LOGIKA–Bisakah Allah, Tuhan Yang Maha Sempurna, itu diam, tidak berbuat dan tidak menciptakan apa-apa? Kenapa Dia mencipta dan menciptakan segala sesuatu? Ini bukan pertanyaan mengada-ada, tetapi justru kerap dialami oleh banyak orang dari golongan usia yang berbeda-beda.

Singkatnya, coba perhatikan analogi ini. Orang kaya sekaligus dermawan sudah terbiasa memberi; dia berbagi tanpa dimintai. Keliru kalau lantas ada warga yang mempertanyakannya: mengapa Anda memberi, berbagi dan menyantuni?! Karena kekayaan dan kedermawanannya menuntut dirinya menampilkan karakter dirinya sebagai orang kaya, dermawan dan penyayang.

Tetapi jika orang kaya dermawan itu diam, tidak memberi apa-apa hingga menyimpan kekayaannya dan tidak terungkap kedermawanannya, maka maka patut dipertanyakan: kenapa Anda tidak mengeluarkan dan memberikannya kepada orang lain?

Demikian kiranya Allah. Dia adalah Tuhan yang Maha Sempurna; Dia Mahatahu, Mahakuasa dan Maha Bijaksana. Kesempurnaan Diri-Nya tampak pada penciptaan alam dan manusia. Maka, rasional bila Allah menyatakan kesempurnaan-Nya dengan mencipta dan menciptakan makhluk.

Justru, jika Dia tidak menciptakan, maka “gugatan” ini tampak rasional: kenapa Engkau yang Mahatahu dan Mahakuasa tidak menggunakan pengetahuan dan kekuasaan-Mu sehingga tidak berbuat dan tidak menciptakan apa-apa?

Mencipta adalah tindakan yang lebih rasional daripada tidak mencipta. Karena Tuhan Mahasempurna, Dia maha memiliki segenap kekuasaan dan sarana untuk mencipta dan menciptakan segala yang suatu yang mungkin tercipta

Nantikan jawaban terperinci selanjutnya.BERSAMBUNG 

Share Page

Close