• LAINYA

ETIKA-HUKUM–Dicari hakim bersertifikat Ali! Ada-tidaknya hakim itu berlu diperiksa kriteria apa saja yang ditetapkan Ali. nama ini adalah sahabat Nabi SAW yang paling terkenal keadilannya.

Dalam sabda Nabi, “Ali adalah hakim yang paling adil di antara umatku.” Sabda ini dikuatkan dengan kesaksian para sahabat, terutama Umar bin Khattab, seperti diriwayatkan oleh Imam Bukhari, “Hakim kita yang paling adil adalah Ali.”

Banyak keteladanan yang ditampilkan Ali bi  Abi Thalib dalam berlaku adil. Dia sendiri sudah menjadi hakim Nabi SAW dan memutuskan perkara- perkara rumit secara adil. Banyak juga perkara yang dikonsultasikan oleh Abu Bakar dan Umar kepada Ali sebelum lantas diputuskan.

Menariknya, Ali bin Abi Thalib juga mengajarkan bagaimana beradab dan beretika dalam proses bersidang dan memutuskan perkara. Seperti dicatat oleh Ibn Abi Jumhur dalam Awali al-La’i  (jil. 2. hal. 343), Amirul Mukminan Ali bin Abi Thalib di masa kekhalifahannya mengangkat Abu Aswad al-Du’ali jadi hakim agung. Namun tak lama berselang, ia mencopotnya. Padahal, betapa dekat hubungan di antara mereka.

Seolah tak menerima keputusan itu, Abu Aswad bertanya dengan nada protes, “Kenapa engkau mencopotku? Apa salahku? Apa aku sudah berkhianat?!”

Khalifah Keempat itu menerangkan, “Aku melihat suaramu lebih tinggi dari suara pihak yang berperkara.”

Kriteria hakim adil di mata Ali bin Abi Thalib begitu tinggi. Bukan hanya isi suara dan kata-kata hingga cara memanggil nama orang yang berperkara, seseorang mendapatkan kelayakan duduk sebagai hakim adil dan pemutus perkara jika keseimbangan emosinya tampak dalam mengendalaikan intonasi suaranya.

Sulit menemukan keletadanan sedemikian detail dan teliti menegakkan keadilan. Bukan tanpa alasan tatkala sastrawan ternama Arab Kristen, George Jordac (1930-2014), menulis, “Ali dibunuh di mihrab salatnya saking adilnya.”

Share Page

Close