• LAINYA

TAFSIR-QURAN.COM–Belum lama, ini, seorang ilmuwan Turki dari Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Istanbul, Yavuz Ornek, membuat pernyataan yang kontroversial. Ia mengklaim bahwa Nabi Nuh sudah berkomunikasi dengan anaknya melalui ponsel sebelum banjir besar terjadi sebagaimana diceritakan dalam Alquran.

Dilaporkan Hurriyet Daily News, Senin (08/1/2018), dalam wawancara dengan stasiun televisi setempat, TRT 1, Ornek mengatakan Nabi Nuh sempat melakukan kontak dengan anaknya melalui sambungan telepon genggam karena lokasi mereka yang saling berjauhan.

“Terjadi gelombang setinggi 300 hingga 400 meter dan anak Nabi Nuh berjarak beberapa kilometer jauhnya. Dalam Alquran disebutkan, Nabi Nuh berbicara dengan anak laki-lakinya. Namun, bagaimana mereka berkomunikasi? Apakah itu sebuah keajaiban? Mungkin saja. Namun, kami percaya ia berkomunikasi dengan anaknya melalui ponsel,” kata Ornek.

Baca juga: Apa Kata Goethe Tentang Alquran?
Baca juga: Kisah Alquran (1): Pernikahan Dramatis Di Balik Pembunuhan Terheboh
Baca juga: QS. Al-Qashash [28]: 77; Ingin Hidup Anda Berubah? Cukup 4 Strategi Ini
Baca juga: QS. Al-Baqarah [2]: 42; Cara Membuat Hoax

Selain teknologi seluler, Ornek juga mengklaim Nabi Nuh membangun kapal yang terbuat dari lempengan baja dan sudah menggunakan energi nuklir.

Kepada pihak yang kemungkinan besar meragukan klaimnya, ia mengingatkan, “Saya seorang ilmuwan, saya berbicara atas nama ilmu pengetahuan.”

Banjir besar di masa Nabi Nuh adalah kisah Alquran yang sangat populer. Kisah ini diabadikan dalam surah Nuh [71], ayat 25-28, dan diceritakan bagaimana banjir besar pernah terjadi dan dialami Nabi Nuh bersama kaumnya. Kisah Nabi Nuh membuat kapal untuk menyelamatkan keluarga, pengikutnya, dan segenap makhluk hidup lainnya juga diabadikan dalam Alquran sura Hud (11) ayat 36-48. Dalam surah ini juga percakapan Nuh dan anaknya sendiri dicatat, tepatnya di ayat 42-43.

Baca Juga :  Perangi Pemikiran Sayyid Qutb, Mufti Agung Mesir Desak Al-Azhar Batalkan Sidang Promosi Mahasiswi Doktoral

Kisah ini tidak hanya dipercayai oleh pemeluk agama Islam, tapi juga Kristen dan Yahudi. Para ilmuwan dan petualang telah mencari kapal tersebut selama bertahun-tahun, tapi hingga kini belum berhasil.
Berdasarkan laporan National Geographic pada 30 April 2010, sebuah kelompok mengklaim telah menemukan sisa bahtera Nabi Nuh di bawah salju dan abu vulkanik di Gunung Agri, Turki.

Share Page

Close