• LAINYA

Terjemahan Al-Quran ‘Lex Mahumet pseudoprophete’ karya Petrus Agung dapat diterima oleh bangsa Eropa. Dan dalam waktu singkat menyebarluas di tengah-tengah masyarakat non-Muslim. Bahkan, terjemahan tersebut menjadi referensi terjemahan Al-Quran untuk bahasa-bahasa lain, seperti Italia, Inggris, Jerman, Prancis, dan Belanda.

Terjemahan Latin

Meski terjemahan Al-Quran pertama dalam bahasa Latin dibuat oleh Petrus Agung, namun terjemahan Al-Quran berbahasa Latin yang paling masyhur adalah milik Louis (Ludovico) Maracci, seorang pastur berkebangsaan Italia. Terjemahan Al-Quran karya Maracci itu menyertakan teks Arab dan ulasan panjang yang berisi penolakan terhadap Islam pada 1691. Terjemahan Al-Quran karya Marracci itu kemudian dicetak di Eropa pada 1697.
Sebelumnya, sekitar tahun di tahun 1209 atau 1210, upaya penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa Latin juga telah dilakukan oleh Marco de Toledo. Marco de Toledo adalah seorang dokter dan pastur berkebangsaan Spanyol. Pada periode selanjutnya, penerjemahan Al-Quran ke bahasa Latin juga dilakukan oleh Abraham Hanclemann, seorang pendeta di Hamburg, Jerman. Kemudian, Hankelmann mencetak terjemahan Al-Quran tersebut pada 1694.

Terjemahan Italia

Terjemahan Al-Quran berbahasa Italia adalah terjemahan pertama ke dalam bahasa bangsa-bangsa Eropa modern. Versi terjemahan bahasa Italia itu pertama kali diterbitkan pada 1547 di kota Venice dengan nama L’Alcorano di Macometto. Terjemahan Al-Quran bahasa Italia karya Andrea Arrivabene tersebut merupakan hasil menerjemahkan karya terjemahan Petrus Agung. Setelah karya Arrivabene ini, tidak lagi ditemukan karya-karya terjemahan Al-Quran berbahasa Italia lainnya hingga 1882 sebuah terjemahan Al-Quran berjudul Il Corano diterbitkan di kota Milan.

Terjemahan Inggris

Selama periode 1649 hingga 1970, lebih dari 295 terjemahan sempurna dan 131 terjemahan terpencar atau pilihan-pilihan dari Al-Quran dilakukan ke dalam bahasa Inggris. Karena memiliki beberapa keistimewaan, beberapa di antara terjemahan ini dicetak beberapa kali. Karya terjemahan Al-Quran versi bahasa Inggris pertama kali dibuat oleh Alexander Ross pada 1649 dengan mengadopsinya dari terjemahan Al-Quran berbahasa Prancis, L’Alcoran de Mahomet.

Baca Juga :  Masuk Islam karena Alquran (3): Stevan Teofanov, Penerjemahan yang Mengubah Hidup

Namun, dari sekian banyak terjemahan Al-Quran dalam bahasa Inggris, terjemahan milik George Sale adalah yang paling terkenal. Sale merupakan seorang orientalis berkebangsaan Inggris. Ia menerjemahkan Al-Quran pada 1734, dan diberi judul The Alcoran of Mohammed. Terjemahan Al-Quran karya Sale ini bahkan menjadi salah satu koleksi buku yang dimiliki oleh pendiri Amerika Serikat Thomas Jefferson.
Sejumlah sumber sejarah menyebutkan terjemahan karya Sale ini sudah dicetak sebanyak 35 kali. Sedangkan dalam Ensiklopedia Dunia Penerjemahan Al-Quran, karya Sale ini telah dicetak ulang sebanyak 105 kali.

Terjemahan Jerman

Pendeta Gereja Noremberg, Salomon Schweigger, adalah orang yang pertama kali melakukan penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa Jerman. Ia menerjemahkan Al-Quran tersebut dari sebuah terjemahan Al-Quran berbahasa Italia karya Andrea Arrivabene. Terjemahan karya Schweigger ini dicetak pertama kali pada 1616 dan diberi nama Alcoranus Mahometicus. Karya Schweigger ini dicetak ulang pada tahun 1623, 1659 dan 1664 dalam wajah baru.

Pada tahun 1708, terjemahan baru Al-Quran dalam bahasa Jerman dilakukan oleh Joseph Von Hammer. Namun dari sekian banyak versi terjemahan bahasa Jerman ini, terjemahan Al-Quran yang paling bagus dan paling teliti dalam bahasa Jerman adalah karya Rudi Paret. Terjemahan Paret itu telah dicetak dalam edisi revisi sebanyak 16 kali. Sampai sekarang terdapat sekitar 43 karya terjemahan Al-Quran dalam bahasa Jerman.

Terjemahan Perancis

Penerjemahan Al-Quran ke dalam bahasa Prancis dilakukan pertama kali oleh Andre du Ryer pada 1647 yang sebelumnya tinggal lama di Istanbul dan Mesir. Du Ryer yang merupakan orientalis berkebangsaan Prancis itu memiliki penguasaan terhadap bahasa Arab secara baik. Ia menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Prancis langsung dari teks aslinya bahasa Arab. Judul terjemahannya diberi nama L’Alcoran de Mahomet (Qur’an Muhammad) dan dicetak di Paris. Sampai tahun 1775, terjemahan ini telah dicetak ulang sebanyak 20 kali dan memiliki introduksi berjudul ‘Sekilas Tentang Mazhab-Mazhab Bangsa Turki’.

Baca Juga :  Visi Keperadaban Filsafat Muhammad Iqbal (1): nyaris Satu Abad Tetap Aktual

Namun dari sekian banyak terjamahan Al-Quran versi bahasa Prancis, terjemahan yang paling bagus adalah milik C Savari. Terjemahan tersebut pertama kali dicetak di Paris pada tahun 1750 dan mengalami cetak ulang sebanyak 28 kali pada 1788. Karya terjemahan Al-Quran berbahasa Prancis yang terbaru adalah yang dilakukan oleh seorang ahli budaya dan bahasa Arab dan dosen senior pada Universitas Prancis. Terjemahan yang menyertakan penjelasan dan ulasan terhadap Al-Quran itu dicetak pertama kali pada 1990.

Terjemahan Belanda

Karya terjemahan Al-Quran dalam bahasa Belanda pertama kali dibuat pada 1641 di kota Hamburg, Jerman, dengan nama De Arabische Alkoran. Namun tidak diketahui siapa penulis karya tersebut. Yang dapat diketahui hanyalah terjemahan tersebut mengadopsi dari terjemahan Al-Quran berbahasa Jerman karya Salomon Schweigger.

Pada tahun 1658, Hendrik Jan Glasemaker membuat sebuah terjemahan Al-Quran berbahasa Belanda yang diberi judul Mahomets Alkoran. Ia menerjemahkan Al-Quran bersumberkan pada sebuah terjemahan Al-Quran versi bahasa Prancis. Upaya ini kemudian disusul oleh penulis Belanda lainnya, LJA Tollens yang menerbitkan karya terjemahan Al-Quran bahasa Belanda pada tahun 1859.

Edisi Al-Quran dua bahasa (Belanda-Arab) mulai diterbitkan pada 1953 di Rabwah, Pakistan dengan judul De Heilige Qor’aan. Kemudian disusul dengan penerbitan edisi serupa pada 1989 dengan nama De Koran. Sementara karya terjemahan Al-Quran berbahasa Belanda yang terbilang baru adalah yang dibuat oleh Kader Abdolah tahun 2008 lalu. (republika.co.id)

Share Page

Close